Ketemu lagi dalam info seputar kesehatan. Untuk pembahasan kali ini, saya akan sedikit berbagi info tentang Keluarga Berencana (KB) serta metode KB yang efektif. Gak usah berlama-lama.....Check this out....:)
1. Definisi Keluarga Berencana (KB)
KB adalah ikhtiar manusia untuk mengatur keluarga agar keluarga bahagia dan sejahtera didunia dan diakhirat kelak yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa sesuai tugas dan kewajiaban manusia menurut agamanya masing-masing (Depkes Provinsi Jateng,2000).
2. Tujuan Gerakan KB Nasional
yaitu mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk indonesia. Sasaran dari gerakan nasional KB ini adalah :
1. Pasangan Usia Subur (PUS), dengan prioritas PUS muda dengan paritas rendah
2. Generasi muda dan purna PUS
3. Pelaksana dan pengelola KB
4 Sasaran wilayah yang memiliki laju pertumbuhan tinggi dan wilayah khusus seperti sentral industri,permukiman padat,daerah kumuh, daerah pantai dan daerah terpencil.
Nah...gerakan KB ini otomatis berhubungan dengan Kontrasepsi. Apa sih itu Kontrasepsi? Mari kita bahas...:)
Kontrasepsi berasal dari 2 suku kata yaitu, Kontra dan Konsepsi.
Kontra berarti melawan/mencegah
Konsepsi yaitu pertemuan antara sel telur dan sperma yang mengakibatkan kehamilan.
jadi Kontrasepsi adalah mencegah kehamilan sebagai akibat dari pertemuan sel telur dan sperma. Dalam memilih metode/alat kontrasepsi ini harus memperhatikan beberapa hal berikut :
1. Efisiensi
2. Kemudahan Penggunaan
3. Keamanan
4. Kemungkinan Pemulihan
5. Kemudahan Penyediaan
6. Kemungkinan penundaan sebelum metode tersebut bekerja.
Dalam pemilihan metode/alat kontrasepsi (alkon) ini ada beberapa fase yang akan dijadikan sasaran,yaitu :
1. Fase menunda perkawinan/kesuburan
- usia < 20 th
- Alkon bersifat reversibilitas tinggi
- Alkon yang efektifitasnya tinggi
- Usia 20 - 35 th
- Jumlah anak 2 orang dengan jarak 2 - 4 th
- Alkon efektivitas tinggi, reversibilitas tinggi dan dapat dipakai 2 - 4 th sesuai jarak yang diinginkan
- Alkon tidak mengganggu produksi ASI bagi buteki
- Usia > 35 th dan mempunyai anak 2/lebih
- Alkon dengan efektifitas tinggi
- Dapat dipakai jangka panjang
- Tidak menambah kelainan yang ada
Untuk lebih mudahnya lihat tabel dibawah ini:
No
|
Fase
Menunda/Mencegah Kehamilan
Usia
≤ 20 th
|
Fase
Menjarangkan Kehamilan
20
– 35 th
|
Fase
Mengakhiri Kesuburan/Kehamilan
|
1
|
PIL
|
IUD
|
Kontap (Kontrasepsi Tetap):
|
2
|
IUD-Mini PIL
|
Suntik
|
IUD
|
3
|
Metode Sederhana yaitu: MAL (Metode Amenorhe Laktasi), Senggama
Terputus, Suhu Basal, Lendir Servik,Kondom, Diafraghma, Spermatisid
|
Mini PIL
|
Implant
|
PIL
|
Suntikan
|
||
Implant
|
Sederhana
|
||
Metode Sederhana yaitu : MAL
(Metode Amenorhe Laktasi), Senggama Terputus, Suhu Basal, Lendir
Servik,Kondom, Diafraghma, Spermatisid
|
PIL
|
Pemilihan Alat Kontrasepsi sebaiknya disesuaikan dengan fase yang anda alami sehingga kelak dalam pemilihan itu tepat dan efektif untuk anda.
Masih bingung ?? Butuh penjelasan lebih ?? simak penjelasan berikut:
Pembagian Metode Kontrasepsi (Menurut cara kerjanya)
1. Metode Sederhana
a. Tanpa Alat
1. MAL (Metode Amenorhe Laktasi),
- Keuntungan : efektifitas tinggi, tdk menggangu senggama, tdk ada efek samping, tdk perlu pengawasan medis,tdk perlu obat/alat, tanpa biaya.
- Keterbatasan : perlu mempersiapkan sejak perawatan kehamilan untuk menyusui dalam 30 menit pasca persalinan, Keterbatsan kondisi sosial, efektifitas tinggii hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan, tdk melindungi terhadap IMS, hepatitis B. HIV/AIDS
- Ibu yang sebaiknya tdk pakai MAL : Sudah mendapat haid setelah melahirkan, tdk menyusui secara eksklusif, usia bayi >6 bulan, bekerja berpisah dari bayi > 6 jam
2. Senggama Terputus
Adalah metode KB tradisional
dimana pada pria mengeluarkan alat kelaminnya dari vagina sebelum pria mencapai
ejakulasi.
- Manfaat : efektifitas tinggi bila dilakukan dgn benar, tdk mengganggu produksi ASI, tdk ada efek samping, dapt digunakan setiap waktu, tdk membutuhkan biaya
- Metode ini dapat dipakai pada : suami ingin berpartisipasi dalam KB, Pasangan yg taat beragama/mempunyai alasan filosofi untuk tidak memakai metode lain, Pasangan yng memerlukan kontrasepsi dgn segera, Pasangan yg memerlukan metode sementara sambil menunggu metode lain, Pasangan yg melakukan hubungan seksual tidak teratur.
3. Metode Kalender
- Syarat menggunakan metode ini : Siklus haid dicatat 6-12 bln terakhir, siklus pendek dikurangi 18 untuk menentukan masa subur, siklus terpanjang dikurangi 11 untuk menentukan akhir masa subur.
- Kalkulasi masa subur didasarkan pada : Ovulasi terjadi pada hari ke 14 kurang atau tambah 2 hari sebelum haid berikutnya, spermatozoa bertahan hidup 2-3 hari dlm uterus, ovum hidup selama 24 jam
1. Kondom
- Efek samping : agak menggangu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung), pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan mempertahankan ereksi.
- Keuntungan : Dijual dimana saja, semua pria bisa memakai, dapat mencegah IMS.
2. Diafraghma
- Merupakan kap berbentuk mangkok terbuat dari lateks yang diinsersikan ke dalam vagina sebelum hubungan seks dan menutupi serviks.
- Cara kerja : menahan sperma agar tdk mendapat akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atsa sebagai alat spermatisida.
- Indikasi : apabila metode lain tdk cocok, sbg kontrasepsi sederhana
- Kontra indikasi : alergi karet, Prolapsus uteri, hiper retrofleksi, septu vag, introtus vag sempit, ketidakmampuan klien untuk mempelajari cara pemasangan yang benar
a. PIL KOMBINASI (Esterogen & Progesteron)
- Indikasi :sebagian perempuan aman memakai pil kecuali ada kontra indikasi
- Kontra indikasi : Merokok dan berusia > 25 thn, memiliki tekanan darah > 180/110 mmHg, baru 3 minggu melahirkan, menyusui < 6 bulan, mungkin hamil, perdarahan vagina yg belum jelas penyebabnya, ada masalah kesehatan lain
- Efek samping : Mual2, Flek/bercak diantara masa haid, sakit kepala ringan, nyeri payudara, BB naik/turun, mengurangi ASI, tdk dpt mencegah IMS
- Keuntungan : efektif dan mudah untuk berhenti, aman bagi hampir semua ibu, membantu mengurangi perdarahan menstruasi dan kram, siklus haid menjadi teratur, kesuburan segera kembali setelah dihentikan.
- Indikasi : sebagian perempuan aman memakai mini Pil terutama bagi ibu yang menyusui yang ingin ber-KB kecuali ada kontra indikasi
- Kontra indikasi : mungkin hamil, perdarahan vagina yang belum jelas penyebabnya, ada masalah kesehatan lain, menggunakan obat TBC, Mioma Uteri
- Efek samping : mual2, Flek/bercak diantara masa haid, sakit kepala ringan, nyeri payudara, BB naik/turun, tdk dpt mencegah IMS
- Keuntungan : efektif dan mudah untuk berhenti, aman bagi hampir semua ibu, membantu mengurangi perdarahan menstruasi dan kram, siklus haid menjadi teratur, kesuburan segera kembali setelah dihentikan.
- Indikasi : sebagian perempuan aman memakai suntik 1 bulan kecuali ada kontra indikasi
- Kontra indikasi : Merokok dan berusia > 35 thn, memiliki tekanan darah > 180/110 mmHg, baru 3 minggu melahirkan, menyusui < 6 bulan, mungkin hamil, perdarahan vagina yg belum jelas penyebabnya, ada masalah kesehatan lain
- Efek samping : mual2, Flek/bercak diantara masa haid, sakit kepala ringan, nyeri payudara, BB naik/turun, tdk dpt mencegah IMS
- Keuntungan : efektif dan mudah untuk berhenti, aman bagi hampir semua ibu, siklus haid menjadi teratur, kesuburan segera kembali setelah dihentikan
- Kunjungan Ulang : Tiap 4 minggu/jika ada keluhan, bila terlambat < 7 hari suntikan bisa diberikan, bila terlambat > 7 hari suntikan bisa diberikan asalkan selama hub sex menggunakan kondom atau tidak hub sex sampai mendapat suntikan, jika terasa sangat nyeri pada perut, dada atau kaki, sakit kepala hebat, bila tidak haid > 2 bulan kembali ke klinik untuk tes kehamilan.
- Indikasi : sebagian perempuan aman memakai suntik 3 bulan terutama bagi ibu yang menyusui yang ingin ber-KB kecuali ada kontra indikasi
- Kontra indikasi : menyusui < 6 bulan, mungkin hamil, perdarahan vagina yg belum jelas penyebabnya, ada masalah kesehatan lain.
- Efek samping : perubahan haid bulanan, BB naik, keluhan lain spt. sakit kepala ringan, nyeri payudara, mual2, rambut rontok, gairah seks menurun dan jerawat, Terlambat kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian, tdk dpt mencegah IMS
- Keuntungan : efektif dan mudah untuk berhenti, aman bagi hampir semua ibu, tidak mempengaruhi ASI
- Indikasi : sebagian perempuan aman memakai susuk kecuali ada kontra indikasi
- Kontra indikasi : menyusui < 6 bulan, mungkin hamil, perdarahan vagina yg belum jelas penyebabnya, ada masalah kesehatan lain.
- Efek samping : bercak/haid ringan, haid tdk teratur, keluhan lain, terlambat kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian, tdk dpt mencegah IMS
- Keuntungan : efektif dan mudah untuk berhenti, aman bagi hampir semua ibu, tidak mempengaruhi ASI, dapat kembali subur setelah implant dicabut
- Kunjungan Ulang : 1 minggu setelah pemasangan, untuk mencabut AKBK (3-5 thn), AKBK di cabut kapan pun klien mau, jika ada keluhan, jika terjadi haid yang banyak dan lama